Rabu, 08 Juni 2011

Prospek Profesi PR di Era Globalisasi

Pada era globalisasi saat ini sangat dibutuhkan adanya sumber daya manusia yang memang benar-benar berkualitas. Hal ini untuk mendukung adanya persaingan yang sangat ketat baik dalam dunia karir, pendidikan dan yang lain.
Tidak terlepas pula dalam hal profesi. Semuanya harus dituntut menjadi profesional. Agar tidak tersingkir oleh adanya persaingan. Seperti halnya profesi public relations (PR) yang keberadaannya sangat penting. Selain itu, profesi public relations merupakan suatu profesi yang menantang dan memiliki prospek yang baik untuk kedepannya. Baik untuk sebuah perusahaan, organisasi, ataupun dalam sektor yang lain seperti dalam pemerintahan.
Public Relation sebenarnya suatu bidang yang sangat potensial di masa datang karena posisinya yang sangat strategis. Publik relations yang dahulu dengan sekarang sangat berbeda. Dahulu, seorang public relations identik sebagai event organizer, membawakan tas direktur, atau menemani ibu pejabat berbelanja. Namun, kini seorang public relations atau humas harus bisa membuka ruang dalam menjembatani investasi dan ruang pasar penjualan produk. Dalam bidang komunikasi dan public relations atau humas kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi.

Seperti contoh pada bidang dunia kerja atau untuk sebuah perusahaan. Dalam era globalisasi, profesi public relations atau bidang kehumasan ini akan sangat berperan karena merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan yang dipegangnya. Perusahaan yang tidak memanfaatkan bidang tersebut akan tertinggal karena tidak menguasai perolehan dan penyebaran informasinya. Keberadaan bidang komunikasi dan public relations atau hubungan masyarakat bukan hanya perlu untuk membina hubungan dengan pihak luar. Namun pula, ini sangat penting untuk memberikan informasi ke dalam, baik kepada pimpinan maupun sesama karyawan sendiri. Suatu perusaan yang nyaman harus melakukan suatu keterbukaan antara karyawan dengan atasannya. Agar tidak terjadi adanya suatu kesalahpahaman yang akan menimbulkan suatu kesenjangan dalam perusahaan tersebut. Hal inilah yang menjadi suatu tugas dari seorang public relations dalam perusahaan.
Dalam sebuah pemerintahan, public relations atau bidang kehumasan juga sangat diperlukan. Pada saat yang sekarang ini, pemerintahan harus terbuka. Tidak seperti zaman dahulu. Dalam era keterbukaan ini masyarakat bisa mempertanyakan kebijakan pemerintah dan pemerintah harus mengkomunikasikan atau menginformasikan kebijakannya kepada masyarakat. Di sinilah Public Relations dibutuhkan untuk mengkomunikasikan atau menginformasikan semua kebijakan pemerintah kepada semua masyarakat. Agar tercapai semua tujuan yang akan dicapainya.
Profesi public relation pada zaman sekarang atau pada era globalisasi ini sangat memanfaatkan adanya fasilitas penyebaran informasi yang sangat canggih yaitu internet. Kini internet semakin memasyarakat. Siapa saja boleh untuk mengaksesnya. Hal ini memudahkan seorang public relations untuk menyebarluaskan segala informasinya. Karena antara instansi yang satu dengan yang lain sangat memerlukan tukar informasi seluas-luasnya demi mewujudkan visi misi yang diembannya.

Salah seorang Professor PR and Journalism yakni Wimar Witoelar dalam acara yang diadakan olah Lembaga Manajemen PPM untuk mengisi sesi kursus “Menjadi PR andal dengan mempertajam kompetensi”, dalam materinya WW menggambarkan area kompetensi PR yaitu ‘positioning, personality, proposition’ sesuai buku Tom Brannan ‘Integrated Marketing Communication’. Dalam hal ‘positioning’, PR dituntut untuk menetapkan posisi klien. Hal ini membutuhkan kemampuan strategic analysis yang baik. Sementara itu, kompetensi di bidang ‘personality’ diperlukan untuk mendefinisikan image dari klien yang akan dibawakan kepada publik. Terakhir adalah ‘proposition’ dalam bentuk langkah konkrit Integrated Communication membangun image di tengah masyarakat. Perspektif baru yang diperkenalkan WW disini adalah bahwa PR masa depan akan tergantung kepada keterampilan memanfaatkan Web 2.0. Model komunikasi horizontal seperti terlihat pada facebook, friendster, flickr, blog dan pemanfaatannya dalam citizen journalism akan menjadi media paling efektif dalam menyampaikan pesan-pesan seorang public relations. Kalau corporate website, portal berita dan beragam situs informasi membuktikan kegunaan Web 1.0, maka komunikasi lintas pemakai dalam model Web 2.0 akan memberikan leverage kepada kekuatan PR melalui Web 2.0 yang mengintegrasikan komunikasi warga dengan (dalam bahasa Inggris supaya jelas) networking, collective intelligence, long tails.
Kesimpulannya, profesi public relations atau bidang kehumasan untuk era globalisasi ini sangat dibutuhkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan sumber daya manusia atau publik yang semakin cerdas pula. Baik untuk perusahaan yang berfungsi untuk menyebarkan informasi, ataupun untuk bidang pemerintahan dan yang lain yang berfungsi untuk menginformasikan kebijakannya kepada masyarakat. Dalam menjalankan profesinya, potensi Web 2.0 menjadi sarana utama bagi seorang public relations masa depan. Komunikasi horizontal dan pembangunan collective intelligence yang menjadi ciri Web 2.0 sangat cocok dengan kebutuhan public relations di zaman modern.Komunikasi dua arah yang dimudahkan oleh Web 2.0 seiring juga dengan pengertian “conversational marketing”, istilah lama yang sudah dipakai sejak 10 tahun yang lalu, tapi menjadi trend kembali karena adanya kebutuhan saluran alternatif untuk komunikasi yang terbuka dan jujur. Kesadaran terhadap peluang baru public relations di masa depan perlu dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan komunitas pengamat industri melalui media online.
Program Studi Ilmu Komunikasi adalah kesatuan rencana belajar yang mengkaji, menerapkan dan mengembangkan Ilmu Komunikasi dengan peminatan Journalism dan Public Relations. Program Studi Ilmu Komunikasi mempelajari, antara lain: teori komunikasi; perkembangan teknologi komunikasi; dan metode penelitian komunikasi. Peminatan Journalism mengkaji, memproduksi, dan mengembangkan karya Jurnalistik. Peminatan Journalism mempelajari, antara lain: jurnalistik media cetak, radio, dan televisi; teknik menulis di media; serta hukum dan etika media. Arah kajian peminatan Journalism mencakup proses peliputan, reportase, penulisan, dan pengembangan karya jurnalistik. Peminatan Public Relations mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan manajemen dan strategi kehumasan. Peminatan Public Relations mempelajari, antara lain: teknik penulisan Public Relations; manajemen krisis dan reputasi perusahaan; dan mengelola acara khusus. Arah kajian peminatan Public Relations mencakup pengelolaan departemen atau perusahaan Public Relations.

Kompetensi Lulusan :
Kompetensi lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi memiliki kompetensi dasar Ilmu Komunikasi dan kompetensi peminatan Journalism dan Public Relations, yaitu:
• Mempunyai kemampuan bekerja pada era globalisasi dengan dukungan pengetahuan, keterampilan, dan bahasa, serta memiliki etika profesi dan profesionalisme.
• Mempunyai wawasan, pengetahuan, dan kemampuan yang memadai untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan permasalahan-permasalahan dan fenomena komunikasi yang terjadi dalam masyarakat.
• Mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dalam mengelola industri media, baik media cetak (surat kabar, majalah, dan tabloid), media elektronik (televisi, radio, dan film), maupun media on-line.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam meliput dan menulis berita (news) serta menulis opini untuk dimuat di media.
• Mampu merancang dan melaksanakan berbagai program jurnalistik untuk media elektronik, seperti: liputan khusus, debat topik masalah hangat, dan live interviews .
• Mempunyai kemampuan akademis untuk melakukan penelitian di bidang Journalism, juga untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
• Mempunyai profesionalisme di bidang Public Relations yang dapat diterapkan pada lembaga pemerintah, swasta, maupun organisasi nirlaba.
• Mempunyai keahlian menulis kehumasan, menyelenggarakan acara khusus, menangani krisis organisasi, membina hubungan dengan publik organisasi—termasuk media, dan berbicara di depan umum.
• Mempunyai kemampuan akademis untuk melakukan penelitian di bidang Public Relations , juga untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Prospek Kerja Jurusan PR
Bagi lulusan Ilmu Komunikasi, prospek berkarirnya tuh lumayan luas loh. Hampir di setiap perusahaan pasti memerlukan yang namanya PR. Prospek profesi lulusan Ilmu Komunikasi jurusan PR bisa bekerja sebagai Public Relation perusahaan.
Kalo perusahaan gede, perlu banyak PR untuk media monitoring dan relation. Selain itu, bisa juga jadi Account Executive dan juru bicara perusahaan. Wah, bisa dibayangin berapa gajinya tuh?
Prospek Kerja Jurusan Jurnalistik
Kalo kamu ambil jurusan Jurnalistik, kamu bisa jadi wartawan media cetak maupun reporter TV. Sebagai pemimpin media, manajer produksi dan komunikasi pemasaran media. Sebagai konsultan media, Presenter, Kamerawan, Script Writer ato produser program TV dan radio, dan semua yang berhubungan dengan media.

http://yachanmesmew.blogspot.com/2009/09/prospek-kerja-lulusan-ilmu-komunikasi.htmlhttp://justdhee.wordpress.com/2011/06/02/prospek-provesi-pr-di-era-global/

1 komentar: